Minggu, 23 Juni 2024

Review Joko Anwar's Nightmares and Daydreams 2024

 

Tidak perlu nonton series ini sesuai timeline karena setiap episode, cerita dan karakternya berbeda.
Series ini genre dan episodenya mirip dengan series Guillermo del Toro's Cabinet of Curiosities.
7 Episode Standalone yang mindbending, terkoneksi kemungkinan di Season 2.Ini adalah Twilight Zone versi Indonesia.
Series ini mengangkat berbagai isu sosial yang sedang terjadi di Indonesia
 

Episode 1 Review
Old House
Semudah itukah menghancurkan dan membakar sekte sesat yang ada di ruang bawah tanah Panti Jompo? Episode pertama ini serasa apa ya bahasanya? kayak ada yang kurang, harusnya sih kalau sekte sesat dibasmi tidak semudah itu, terlalu terburu-buru dan terlalu op protagonisnya, si Panji.Hikmah episode ini adalah kita harus berbakti kepada orang tua walaupun orang tua kita sudah pikun dan tidak bisa apa-apa lagi,rawatlah mereka selagi mereka hidup dan jangan sekali-kali membawa orang tua kalian ke Panti Jompo,nanti kalian akan menyesal.
 

Episode 2 Review
The Orphan
Episode ke-2 ini membawa kita kepada sesuatu yang di luar nalar,bagaimana seorang anak kecil yang diyakini keturunan Agartha membawa kekayaan bagi seorang pasangan,Iyos dan Ipah yang tinggal di suatu gubuk di daerah Bantar Gebang.Tentu itu adalah sesuatu yang mustahil.Jika Syafin mempunyai kekuatan untuk memberikan kekayaan dan dapat menghidupkan kembali orang tua angkat mereka yang telah mati karena mereka menyesal berpura-pura menjadi orang tua si Syafin, pasti ada sesuatu seperti pengorbanan entah itu ritual dari kaum Agartha atau mereka, Iyos dan Ipah untuk mengabdi kepada kaum Agartha karena telah merawat keturunannya.Kemungkinan, jika ada Season 2 episode The Orphan ini bisa dijelaskan secara rinci kelanjutannya.
 

Episode 3 Review
Poems and Pains
Episode ini hampir mirip konsepnya dengan film Argylle.Bedanya kalau versinya Joko Anwar dia pake semacam proyeksi supernatural atau astral untuk terhubung dengan kembarannya di dunia nyata pada waktu yang sama, kalau Argylle karakter utamanya terlibat langsung dengan aksi mata-mata itu sendiri berdasarkan novel yang dia tulis, persis banget di dunia nyata bahkan apa yang dia tulis selanjutnya akan menentukan masa depan dari Organisasi Division (real world).Note: Novelis Elly Conway (Argylle), seorang mantan agen mata-mata yang di cuci otaknya dan dia berubah jadi novelis, tadinya episode ini bakal mirip masa lalunya dengan film Argylle ternyata tidak.
 

Episode 4 Review
The Encounter
Best Episode so far, berlatar waktu 1985 seorang nelayan kerang di Jakarta Utara bernama Wahyu bertemu dengan suatu objek tak dikenal yang diyakini sebagai malaikat/Supreme Being di lepas pantai dan dia memotretnya.Wahyu yang notabenenya seorang warga biasa,pendiam,sedikit egois,beruntung,dan kadang temannya yang bernama Rusman iri dengan keberuntungan si Wahyu, mendapatkan suatu kekuatan dan ilham dari malaikat tersebut.Bukan tanpa alasan, dia dipilih untuk menjadi pemimpin pemberontakan terhadap kaum Agartha dan pemerintahan yang kotor dan penuh korupsi.Mereka menamakannya sebagai Antibodi.Antibodi ini tersebar di seluruh dunia.Hikmah episode ini adalah setiap manusia di muka bumi ini memiliki peran masing-masing, walaupun peran tersebut kita belum menemukannya, yakinlah suatu saat di waktu yang tepat peran tersebut akan kita ambil.Jangan meremahkan peran sekecil apapun karena bisa jadi orang biasa seperti si Wahyu ini memiliki peran yang lebih penting dan berguna bagi masyarakat sekitar.
 

Episode 5 Review
The Other Side
Agak pusing sih episode ini, dilatasi waktu yang menggabungkan konsep pengendalian kesadaran melalui otak agar orang yang dikendalikan tetap di dimensi lain yaitu Agartha.Gw jadi malah keinget konsep pengendalian kesadaran ini di film X-Men: The Days of Future Past sama di series Agent of Shield, tetapi bedanya sama episode ini adalah kalau di X-Men dia pakai konsep time travel ke masa lalu dan kalau di Agent of Shield kurang lebih sama, dimana robot kecerdasan buatan bernama AIDA menjebak para agent di dalam dunia bernama Framework.Memang dimensi lain seperti Agartha ini bisa diibaratkan seperti dunianya para jin dimana konsep waktunya berbeda dengan dunia kita.Beberapa cerita mengenai orang hilang diculik jin kemudian mereka kembali dan mengaku baru beberapa jam atau kurang dari satu jam disana tetapi di dunia nyata mereka telah hilang 3-7 hari, ada yang hilang 1 bulan, bahkan ada yang 1 tahun atau bahkan lebih.Cerita itu memang benar adanya.
 

Episode 6 Review
Hypnotized
Mata sama otak gw pusing gara-gara liat twister purple hypnosis dalam episode ini.Episode ini bercerita bagaimana seseorang yang pandai berhipnosis bernama Ali yang akan direkrut ke dalam sebuah pergerakan pemberontakan bernama Antibodi, keluar dari ilusi dan realitas buatan yang diinjeksi ke dalam pikiran oleh Dewi dan kemungkinan Wahyu,sang pemimpin Antibodi ikut berperan dalam test mengerikan ini.Melalui episode ini, isu sosial yang dibahas adalah dari kalangan penyandang disabilitas.Kita harus mengutamakan, membantu, dan menghormati para penyandang disabilitas dalam hal apapun.Adapun isu lain yang dibahas adalah mencuri barang yang bukan milik kita.Kita tidak boleh mencuri walaupun dalam hal kepepet apalagi menggunakan teknik hipnosis yang itu bisa merugikan banyak orang.
 

Episode 7 Review
PO Box 888
Di Episode 7 kita diperlihatkan first-look dari Antibodi itu sendiri yang berjumlah 6 pada awalnya kemudian ditambah Valdya menjadi 7 orang.Tujuh anggota Antibodi ini bukanlah suatu kebetulan.Jika kita lihat dari opening titlenya, ada 7 kunci yang mempresentasikan 7 episode dengan 7 anggota Antibodi.Yang bikin gw bingung di episode ini, ada anggota Antibodi bernama Laksmi yang mana dia tidak ditampilkan di episode sebelumnya.Apakah dia reinkarnasi dari Ipah yang diselamatkan oleh Syafin di Episode 2? Atau mungkin karakter ini memang sengaja ditampilkan agar para penonton berteori liar?Atau mungkin dia memang karakter baru yang akan ditampilkan lagi di Season selanjutnya? dengan catatan mungkin diceritakan masa lalunya sebelum bergabung dengan anggota Antibodi.
 

Secara keseluruhan series ini memang mempresentasikan golongan menengah ke bawah yang mana mereka ingin menuntut keadilan karena mereka diperbudak oleh sistem yang semena-mena.Sistem yang membuat mereka sengsara, miskin, tidak mendapat keadilan, dan tidak sejahtera.Agartha itu sendiri adalah sistem yang buruk dan sewenang-wenang.Kalau diibaratkan Agartha itu seperti Elite Global/ILM/FRM, mereka jumlahnya hanya 1 % di dunia tetapi mereka menguasai seluruh aspek kehidupan kita seperti ekonomi, kesehatan, politik, perdagangan, dll.Berbagai isu sosial yang dibahas di series ini adalah perlindungan lansia dan jaminan hari tua, pengelolaan sampah yang sehat dan aman, perlindungan korban KDRT, konflik kepemilikan tanah (agraria), fasilitas untuk pasien dengan gangguan jiwa, inklusi penyandang disabilitas, dan tingginya angka pengangguran muda.Mas Joko Anwar ini memang sangat genius dalam membuat sebuat series ini.Dia bisa menggabungkan elemen isu-isu sosial yang sedang terjadi di Indonesia ini dengan sci-fi dan supernatural.CGI dan cinematographynya tidak perlu ditanyakan lagi.The Best lah Mas Joko Anwar

Versi bahasa Inggris

https://boxd.it/6JtKzx

Review Deadpool & Wolverine (2024)

  Let's Fu*king Gooo!!!! The Wolverining is hard, baby.The Deadpool goes crazy after he's taking selfie with TVA Agent. A lot of jok...